Kumpulan Nasehat untuk Diri

Saat perang pertama antara Pasukan Khawarizmi di bawah Sultan Alaedin menang dengan Pasukan Mongol di bawah pimpinan Genghis Khan yang diwakili oleh Chagatai... Terjadi dialog antara para pembesar Khawarizmi. Saat itu, Jalolidin dan panglima Pasukan memberi usulan agar Pasukan Mongol dihancurkan agar reputasinya semakin hancur. Tetapi wazir kerajaan Syamsudin mengusulkan agar Pasukan ditarik mundur ke Gurganch untuk memperkuat Pasukan pasca pertempuran. Alasan Jalolidin dkk karena semangat Pasukan  untuk berjihad sedang membara dan bila diperintahkan maka Pasukan Mongol bisa dikalahkan. Tetapi alasan Syamsudin karena ada Pasukan lain yaitu Kharatai yang bisa menjadi ancaman... maka perlu dihitung baik2.  Di seberang, pasca kekalahan awal ini, Genghis Khan diskusi dengan sang wazir. Ancaman  ada tambahan yaitu Kharatai. Kalau kedua Pasukan musuh (Kharatai dan Khawarizmi) sama2 menyerang maka mongol akan sulit menghadapinya... Singkat cerita.. akhirnya pertempur...

Dalam perjuangan ini, yang paling nikmat adalah saat mampu memberikan kontribusi maksimal. Apa yang dilakukan sahabat besar Utsman bin Affan ra sekilas sebuah cost. Tapi baginya ini sebuah kenikmatan karena mampu membantu para pasukan muslimin di Perang Tabuk. Saat keterbatasan mendera, kemunculan sosok Utsman tentu menjadi sebuah oase di padang gersang.  Beliau ra tidak pernah berpikir saya dapat apa setelah berkontribusi. Karena muwashafat beliau adalah kontributor bukan mengambil peluang ghanimah.  Jiwa seperti ini tidak muncul secara copy paste. Cepat. Dia dicetak dalam tarbiyah Rasulullah SAW yang panjang dan tentu penuh liku. Beliau, Utsman salah satu sahabat. Banyak profil sahabat dengan pola yang sama walau beda tampilan. Karena menyesuaikan kondisi. Ya... para sahabat sangat bergembira bila berkontribusi dan sangat sedih bila tidak berkontribusi. Profil2 seperti inilah salah satu syarat kemenangan sebuah kebersamaan. Ada lagi yang tidak boleh dilupakan. Kekuatan doa. ...

Kalau melihat umur para nabi sebelum Rasulullah SAW, rata2 sangat panjang. Nabi Adam, Nabi Nuh, Hud, Ibrahim dan lainnya banyak yang ratusan tahun. Sedangkan Rasulullah dan umatnya berada di bawah 100 an tahun.  Walaupun demikian, umat terakhir ini justru malah sangat istimewa. Ada sebuah riwayat yang menceritakan dialog antara Rasulullah dengan malaikat pencabut nyama. Dalam dialog itu, tersampaikan bahwa umat Rasulullah akan berada di syurga mendahului umat-umat Nabi lainnya.  Kok bisa ya. Padahal kalau dilihat dari kuantitas umur dan jumlah ibadah mungkin jauh sesuai dengan usia hidup umat terdahulu.  Tetapi nanti dulu. Kalau kita lihat, ternyata umur biologis umat terakhir ini memang singkat. Tetapi kalau kita lihat peluang "memperpanjang" usia ideologis. Ada beberapa hujah yang bisa dilihat. Contohnya ada amalan ringan yang ternyata ganjarannya super besar. Misalnya shalat isyraq. "Hanya" sebuah shalat sunnah 2 rakaat bakda zikir selepas terbit matahari ternyat...

Tawadhunya Imam Syafii Kecil Suatu saat di tempat pengajian, guru Imam Syafii memimpin para murid untuk menghafal Al Quran. Sang Guru membacakan ayat Al Quran yang akan dihafal dan para murid diminta untuk mengulangi bacaan ayat itu dengan suara cukup keras. Saat para murid membaca, Imam Syafii hanya diam. Hal itu diperhatikan sang guru. Kemudian ditanya, "Kenapa engkau hanya diam?" Imam Syafii menjawab, "Saya sudah menghafal ayat itu" Sang Guru akhirnya mengatakan, "Kamu tetap ikut membacanya" Kemudian Imam Syafii ikut bersama para murid membacakan ayat mengulangi bacaan Sang guru. Saudaraku... Imam Syafii saat itu masih remaja. Tetapi pemahaman dan ayat Al Quran sudah begitu luar biasa.  Cita-cita ayatnya, Idris agar anaknya menjadi ulama besar diteruskan oleh sang ibu untuk mewujudkannya. Walau serba kekurangan niat besar ini terus diusahakan sang ibu.  Sang Imam kecil, dengan tingkat keilmuan yang luar biasa memang sangat cepat mencernakan ...