Membuat Charcoal, Arang Premium di Merabu

Bertempat di Kampung Merabu, mahasiwa KKN Tematik dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Tropis Universitas Mulawarman melakukan uji coba membuat charcoal (arang premium) dari kayu laban yang banyak di kampung. Kegiatan ini juga dibantu oleh mahasiswa dari Akademi Komunitas Sinar Mas yang melakukan PKL di KPH Berau Tengah.

Bahan baku laban diambil dari lahan di kampung. Setelah ditebang, kayu dibawa ke posko KKN. Perlakuan pertama adalah membuang kulit pada kayu laban. Setelah itu dikeringkan di ruang terbuka selama 3 sampai 4 hari. Kayu dipotong-potong sepanjang 20 sampai 30 cm. Lama waktu pengeringan tergantung dari kondisi sinar matahari, terik, mendung atau hujan.

Langkah berikutnya adalah menyiapkan tungku pembakaran. Disiapkan juga kayu bakar yang cukup untuk membakar kayu laban ini. 
Potongan kayu laban dimasukan dalam tungku dengan hati-hati. Setelah itu dibakar selama 12 jam. Tetapi ini juga tergantung dengan kondisi pembakarannya. Setelah dibakar, kayu hasil pembakaran didiamkan selama 12 jam sebelum dibuka. 

Sebelum pembakaran, kayu laban ditimbang dulu untuk menentukan bahan baku. Ini penting untuk menentukan rendemen produk. Diperoleh 51,4 kg kayu laban. Setelah jadi arang ditimbang lagi dengan berat 13,7 kg. Artinya rendemennya 26%. 
Kualitas arang yang bisa masuk dalam kategori premium adalah kondisi arang yang tidak berbekas bila dioleskan ke tangan, misalnya. 
Kondisinya agak mengkilat dan terlihat bersih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Berau Samarinda via darat

Gua Beloyot. Warisan Geologi yang Berpotensi Mendunia

Diskusi Penanganan Banjir Versi Mahasiswa